Bukit Bait Allah dipuja oleh 3 aliran Montheistic besar.
*Untuk Yahudi, dasar bukit ini terdapat bait besar
*Untuk umat Kristen bukit ini diasosiasikan dengan beragam kejadian pada masa kehidupan Yesus
*Untuk umat Islam bukit ini adalah tempat suci ketiga setelah Mekah dan Madinah.
Sejarah Bukit Moriah ini berawal dari masa Abraham. Cerita kuno yang mengidentifikasikan bukit ini merupakan tempat dimana Abraham mempersiapkan untuk mengurbankan anaknya Ishak (Kejadian 22:1-22).
Menjelang masa akhir pemerintahannya, Raja Daud membeli bagian atas bukit yang kosong dimana Araunah Jebusite sebelumnya menggunakannya sebagai tempat pengirikan (II Samuel 24:18-25) dan membangun altar untuk Tuhan.
Daud berjanji untuk membangun Bait Allah, tetapi Tuhan ingin agar Salomo yang akan membangun. Salomo membangun Bait Allah yang luar biasa indahnya dan diperlengkapi dengan kayu impor, bejana-bejana tembaga dan emas. Bait Allah yang indah ini dihancurkan oleh Nebukadnesar pada tahun 587 B.B dan orang Yahudi dibuang ke Babel.
50 tahun kemudian, mereka kembali dari pembuangan dan membangun kembali Bait Allah itu dengan ukuran yang lebih kecil, dibangun oleh Zerubabel.
Herodes yang Agung ingin agar kejahatannya dilupakan dan popularitasnya kembali naik dimata orang Yahudi, merekonstruksikan kembali Bait tersebut dengan ukuran yang lebih besar. Sepuluh ribu buruh dipekerjakan dalam pekerjaan yang besar ini, dan Bait ini dibangun kembali dengan taman yang sangat besar sehingga memperoleh kemewahan dan keindahannya kembali. Pembangunan ini dimulai pada tahun 20 B.C dan tidak dapat diseslesaikan sampai 64 A.D enam tahun sebelum kehancurannya.
Bait yang dibangun Herodes adalah Bait pada masa Yesus. Pada tahun 70 A.D Bait ini dihancutkan oleh tentara Titus. Titus mencoba untuk menyelamatkan Bait yang merupakan salah satu bangunan yang bersejatah di dunia, tetapi tentaranya menghancurkan bangunan itu hingga jendelanya dan membakarnya. Menorah, Kancil bercabang tujuh terselamatkan dan dibawah oleh Titus sebagai bagian dari kemenangannya ke Roma.
Pada tahun 135 A.D setelah pecah pemberontakan Yahudi yang kedua, Hadrian mencemati situs ini dengan mendirikan bait yang dipesembahkan untuk Jupiter. Umat Kristen di masa awal memandang Bukit Moriah sebagai tempat yang dikutuk oleh Allah dan menjadikannya timbunan puing-puing. Pada tahun 636 M, Muslim menduduki Yerusalem, puing-puing dibersihkan dari bukit dan Khalif Omar membangun suatu masjid pada tempat tersebut, mengidentifikasikan tempat itu sebagai tempat dimana nabi Muhammad pergi ke surga bersama kuda bersayap (Bouraq). Di tahun 691 Abdul Malik bin Marwan, Kalifah Omayad, menggantikan mesjid kecil yang dibangun Omar dengan yang ada sekarang.
Kubah batu yang berada di kedudukan yang suci setelah Ka'bah di Mekah dan makam Nabi Muhammad di Madinah adalah salah satu dari mesjid yang paling indah dalam dunia Islam. Selama 13 abad terakhir, kubah batu telah diperbaiki berkali-kali tetapi bagian luar dari mesjid ini tetap dipertahankan sebagaimana pada waktu tahun 69.
Ketika Ksatria Perang Salib menduduki Yerusalem pada tahun 1099, mesjid yang ada dialihkan penggunaannya menjadi gereja, yaitu Templum Domini. Setelah kekalahan para Ksatria Perang Salib di Horns of Hittin di tahun 1187, salin yang tertancap di atas kubah selama 88 tahun dicabut, dan bulan sabit kembali berada diatas kubah tersebut. Semenjak itu, Kubah Batu, salah satu tempat suci umat Islam yang paling tua dan sangat indah adalah monumen yang paling menarik dan mencolok di Yerusalem.
Menggunakan model Byzantium, akan tetapi selutuh dekorasi di mesjid menggunakan aliran oriental. Bagian eksterior mesjid berbentuk segi delapan (oktagon),dilapisi dengan lempengan marmer hingga ketinggian 18 kaki, setia sisinya memiliki panjang 63 kaki dengan ketinggian 180 kaki, dihitung dari bagian dasar dan berdiameter 78 kaki.